269. Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal. (QS. 2:269)
KESEMPURNAAN IMAN DAN TAKWA tidak akan tercapai tanpa ilmu dan hikmah. Bahkan, ilmu dan hikmah adalah pintu gerbang kepada segala kebaikan dan kesempurnaan. Tanpa keduanya, iman dan Islam akan terkubur. Pada hari ini, umat Islam sudah mulai menjadi lemah. Mereka lemah dalam segala aspek kehidupan termasuk agama.
ILMU PALING TINGGI
Imam ghazali di dalam Ihya Ulumuddin pada bab Uraian Keajaiban Hati berkata, "Hati memerlukan ilmu dan hikmah agar dengannya nafsu shwat dan marah dapat dikekang untuk melaksanakan perkara-perkara yang bermanfaat saja. Ilmu yanng paling utama ialaah ilmu tentang Allah serta keagungannya. Penguasaan ilmu ini daaan keyakinan yang lahir darinya berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya. Pada tingkat awal, ilmu ini diperoleh berdasarkan usaha dan kesungguhan sehingga seseorang mengenali sifat-sifat yang wajib, mustahhil dan harus bagi ALlah. Di tahap yang paling tinggi, ilmu dan keyakinan terhadap Allah terhasil berdasarkan penglihatan mata hati yang dikurniakan oleh Allah.
Mereka yang tidak mengenali Allah akan mewarisi penyakit sombong dan takabur yang membinasakan. Contohnya, Raja Namrud Raja Babilon yang soombong dengan kekuasaannya sehingga dia merasakan dia berkuasa seperti Allah karena kononnya, dia dapat menghiduppkan daan mematikan. Allah menyatakan dalam surat Al-Baqarah ayat 258
258. Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Rabbnya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: Rabbku ialah yang menghidupkan dan mematikan. Orang itu berkata: Saya dapat menghidupkan dan mematikan. Ibrahim berkata: Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat, lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. 2:258). Akhirnya Allah memusnahkan Namrud.
Firaun juga sombong dengan kekuasaannya. Dia merasakan kemakmuran dan pembangunan yang besaar dan megah di bumi Mesir adalah disebabkan kehebatan dan keagungan dirinya. Aaallah menyataka dalam surat az-Zukhruf
51. Dan Firaun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku (QS. 43:51) dan juga sunagi-sungai yang mengalir di bawahku, maka apakah kamu tidak melihat?". Akhirnya Firaun tenggelam dalam lautan.
Qorun pula sombong dengan kekayaannya. Hartanya sangat banyak sehingga Qoru mengatakan kunci-kunci perbendaharannya perlu dipikul oleh sejumlah orang yang sangat kuat. Allah menyatakan dalam surat al-Qashash
78. Karun berkata: Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu tentang dosa-dosa mereka. (QS. 28:78). Akhirnya Qorun pun mati ditelan bumi.
Sebaliknya mereka yang benar-benar mengenali Allah senantiasa tunduk dengan dengan mengabdikan diri kepada-Nya tidak kira waktu senang ataupun susah. COntohnya, Nabi Sulaiman adalah seorang raja yannnnnng luas dengan pemerintahannya. Di samping itu, beliau dapat menguasai manusia, jin dan hewan. Namun begitu, beliau tidak sombong. Allah menyatakan dalam surat an-Naml
Sebaliknya mereka yang benar-benar mengenali Allah senantiasa tunduk dengan dengan mengabdikan diri kepada-Nya tidak kira waktu senang ataupun susah. COntohnya, Nabi Sulaiman adalah seorang raja yannnnnng luas dengan pemerintahannya. Di samping itu, beliau dapat menguasai manusia, jin dan hewan. Namun begitu, beliau tidak sombong. Allah menyatakan dalam surat an-Naml
19. maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: Ya Rabbku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nimat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh. (QS. 27:19).
Demikian juga dengan Nabi Yusuf. Beliau pernah menjadi raja di Mesir. Namun semua kemewahan yang dimilikinya langsung tidak melenakan beliau dari mengingati Allah. Allah menyatakan dlam surat Yusuf.
Demikian juga dengan Nabi Yusuf. Beliau pernah menjadi raja di Mesir. Namun semua kemewahan yang dimilikinya langsung tidak melenakan beliau dari mengingati Allah. Allah menyatakan dlam surat Yusuf.
101. Ya Rabbku, Sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian tabir mimpi. (Ya Rabb) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keaadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. (QS. 12:101)
Bahaya Tertipu dengan Ilmu
Orang yang berilmu dapat terpedaya dengan ilmunya. Sehubungan dengan ini, Imam Ghazali berkata, "ANtara golongan yang terperdaya ialah ahli fikih yang menguasai ilmu ketaatan tetapi tidak mengamalkannya. Sebagian dari mereka menguasai ilmu sehingga mereka mengenali perkara yang maksiat, tetapi mereka tidak menjauhinya. Sebagian yang lain mengetahui tentang kepentingan akhlak tetapi tidak menghiaskan diri mereka dengannya. Inilah (ulama) yang tertipu...Iman Tabrani dan Baihaqi meriwayatkan sabda nabi yang bermaksud, "Manusia yang mendapat azab yang paling keras di hari kiamat ialah orang alim yang tidak mendapatkan manfaat dari ilmunya."
Selanjutnya, Imam Ghazali berkata, "Walau bagaimanapun sebagian ahli ilmu mengamalkan apa yang mereka ketahui namun tujuan mereka bukanlah untuk mencari keridhaan Allah sebaliknya untuk mencari pengaruh serta nama. Sebagian yang lain merasa ujub atau kagum dengan kelebihan yang ada pada diri mereka. Mereka asyik menghiaskan diri di sudut lahir sehingga mengabaikan perkara yang lebih penting yaitu kebersihan batin serta hati. Ketika itu mereka melupakan musuh yanng utama mereka yaitu syaitan. Lalu mereka berpakaian dengan menggunakan kain-kain yang halus diselimuti mutiara, perhiasan serta sutera yang diharamkan, dan bermusyafir dengan menggunakan kendaraan yang mengagumkan. Mereka mendakwa semua ini dilakukan bertujuan utnuk memuliakan agama. Mereka masuk ke tempat para penguasa yang dzalim untuk memuji mereka dan mendapatkan kasih sayang mereka. Mereka ini sebenarnya adalah dajal agama dan bukan imam agama karena imam agama yang sebenarnya adalah yang mengutamakan kepentingan akhirat dan tidak terpedaya dengan kelezatan dunia. sebaliknya golongan dajal in berpaling dari kehendakl Allah dan menghadapkan dirinya dengan kenikmatan dan keenakan dunia". Kesemua ini disebutkan di dalam kitab Ihya Ulumuddin. Read More...